Rambut bayi rontok ialah kondisi yang umum terjadi. Meski pada umumnya tidak berbahaya, kondisi tersebut sering membuat pada ibu khawatir. Kondisi ini memang sangat normal tapi bukan berarti bisa dianggap sepele. Sebab, ada beberapa masalah kesehatan yang bisa menjadi penyebab mengapa rambut bayi bisa rontok sebagai berikut.
Penyebab Rambut pada Bayi Rontok
-
Penurunan Hormon
Penyebab pertama yang menimbulkan kerontokan pada rambut bayi yaitu hormone. Berdasarkan ahli di Oregon Health and Science University, kebanyakan bayi mengalami kerontokan pada rambut pada 6 bulan pertama kehidupannya dan memuncak pada bulan ke-3. Kondisi ini memang normal terjadi karena adanya penurunan kadar hormon tertentu setelah lahir.
Begitu proses kerontokan terjadi, maka rambut bayi berada di fase istirahat. Biasanya, kondisi ini mulai di usia 8 hingga 12 minggu pasca lahir. Lalu, rambut bayi mulai tumbuh kembali setelah menginjak usia 3 bulan hingga 7 bulan. Akan tetapi, rambut yang benar-benar lebat seringkali timbul pada usia 2 tahun ke atas.
-
Gesekan serta Tekanan
Ada sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi waktu serta pola pertumbuhan rambut. Faktor-faktor tersebut yaitu suku, genetik, jenis kelamin, cara kelahiran, serta nutrisi bayi. Kebotakan ini pun terjadi hanya pada area-area tertentu, seperti samping kepala dan bagian belakangnya. Sebab, bagian kepala bayi sering terkena gesekan dan tekanan terus menerus dari alas bawahnya.
Begitu bayi dapat duduk sendiri serta mobilisasinya aktif, rambut pada bagian tersebut akan tumbuh kembali. Artikel dari Annals of Dermatology pun menyatakan bahwa rambut bayi yang rontok tidak terjadi di luar rahim tapi karena peristiwa fisiologis sebelum lahir. Hal ini bisa terjadi karena lahir dari ibu yang berusia di bawah 34 tahun dan melahirkan melalui vagina.
-
Telogen Effluvium
Perlu diketahui bahwa bayi lahir dengan semua folikel rambut yang dimiliki. Folikel rambut ialah bagian dari kulit tempat tumbuhnya sehelai rambut. Begitu lahir, sebagian folikel rambut berada dalam fase istirahat yang disebut sebagai fase telogen. Sementara itu, lainnya berada pada fase tumbuh yang disebut fase anagen.
Akan tetapi, faktor-faktor tertentu bisa mempercepat proses telogen yang menimbulkan rambut rontok. Sebab, persalinan ialah peristiwa yang dapat membuat semua orang stress khususnya pada bayi. Beberapa ahli juga mengatakan bahwa stress tersebut bisa menyebabkan telogen effluvium serta kerontokan pada rambut bayi.
-
Cradle Crap
Pada bagian area kepala bayi yang mengalami kerontokan, perhatikan kulit kepalanya. Jika kulit kepala dipenuhi bercak-bercak kasar, berminyak, berisik atau terlihat seperti ketombe yang mengeras, maka bayi mengalami kondisi cradle crap. Banyak ahli yang menilai bahwa cradle cap disebabkan oleh infeksi jamur.
Selain itu, kondisi ini terjadi karena adanya perubahan hormonal yang dialami oleh bayi. Sehingga, kulit kepala memproduksi minyak terlalu banyak. Kondisi ini tidak sakit, menular atau pun gatal. Disamping itu, cradle cap tidak menimbulkan kerontokan rambut yang sangat parah. Tidak perlu khawatir karena kondisi ini bisa hilang dengan sendirinya.
-
Kurap
Penyebab rambut bayi rontok selanjutnya yaitu karena kurap atau tinea capitis yang disebabkan oleh berbagai jamur. Hal inilah yang menyebabkan rambut bayi rontok dan disertai dengan sisik, ruam merah, dan cincin di kulit kepala. Biasanya, kurap tidak menginfeksi anak yang berusia di bawah 2 tahun.
Akan tetapi, perlu diketahui bahwa penyakit ini sangatlah menular. Jika satu orang di rumah mengidapnya, bisa saja satu rumah akan tertular. Sebab, penyebarannya bisa terjadi melalui barang-barang, seperti handuk, sikat rambut dan barang-barang lainnya yang digunakan bersama.
Baca juga: