Kucing ialah salah satu hewan yang paling disukai banyak orang karena kegemasan tingkah lakunya. Keunikan yang dimilikinya yaitu warna anaknya yang berbeda dengan induknya. Ada beberapa alasan mengapa anak kucing terlahir dengan warna yang berbeda dari induknya. Untuk mengetahui alasan lebih jelasnya, simak ulasan di bawah ini.
Alasan Warna Anak Kucing Berbeda dengan Induknya
-
Gen
Salah satu penyebab mengapa anak kucing lahir dengan beda warna dari induk yaitu karena gennya. Perlu diketahui bahwa gen ialah bagian kecil dari DNA yang berada di kromosom. Kromosom terdiri dari DNA dan datang dalam pasangan yang cocok dari ibu dan ayah. Kromosom tersedia di setiap sel tubuh dan setiap gen memiliki lokasi yang tetap pada kromosomnya.
Gen berperan penting dalam menentukan sifat tertentu, seperti panjang bulu, warna rambut wana mata dan sifat-sifat tertentu. Setiap daerah memiliki gen yang berbeda dan tidak ada batasan kapasitasnya. Namun, setiap kucing hanya mempunyai dua gen. adapun gen yang mempengaruhi warna serta pola bulu kucing dinamakan dominan atau resesif.
Contohnya, seekor kucing berbulu hitam membawa gen resesif putih (Pp). jika kucing tersebut dikawinkan dengan kucing lain yang membawa gen resesif putih dan keturunannya mewarisi kedua salinan, maka hasil perkawinan kedua kucing tersebut yaitu anak kucing berwarna putih (pp). Perlu diingat bahwa anak kucing mempunyai dua salinan dari setiap gen nya yaitu dari induk dan ayah.
-
Heteropaternal superfecundation
Pada umumnya, induk kucing melahirkan 3 hingga 5 anak kucing. Terlebih lagi, induk bisa melahirkan 19 anak dalam sekali lahiran. Menariknya, anak-anak kucing yang dilahirkan dalam satu induk memiliki warna yang berbeda dari kucing lainnya. Hal ini disebabkan oleh Heteropaternal superfecundation.
Bisa dikatakan fenomena ini terjadi karena kucing betina dihamili oleh lebih dari satu jantan dalam periode ovulasi tunggal. Kejadian ini mirip dengan kembar fraternal dimana anak kucing berbeda secara genetik tapi menempati rahim induk yang sama. Ternyata, Heteropaternal superfecundation tidak hanya terjadi pada kucing saja.
Hewan mamalia juga bisa mengalami fenomena Heteropaternal superfecundation, seperti sapi, anjing, atau manusia meskipun jarang terjadi. Seekor induk kucing yang tengah birahi kawin dengan banyak jantan. Dari perkawinan inilah, anak-anak kucing yang lahir di rahim yang sama memiliki warna bulu berbeda. Dari kacamata evolusi, hal ini sangat menguntungkan karena kucing dapat bereproduksi dengan banyak kucing jantan.
Dua Macam Warna Dasar pada Bulu Kucing
Bulu kucing memang memiliki banyak sekali kombinasi. Seperti yang diketahui bahwa kucing hanya memiliki dua pigmen yang menentukan warna bulunya. Kedua pigmen tersebut yaitu melanin (hitam) serta pheomelanin (merah). Banyak dari kalian yang tentunya penasaran dengan warna putih pada bulu kucing.
Warna bulu kucing yang putih tidak termasuk warna tapi sebuah kekurangan warna. Sementara itu, warna bulu lainnya ialah perpaduan dari kedua pigmen yaitu melanin dan pheomelanin. Kemudian, anak kucing yang mewarisi warna bulu dari induk dan ayahnya. Jika kucing betina memperoleh gen hitam dari ayah dan gen merah dari induknya, maka anak kucing tersebut mempunyai dua warna sekaligus.
Pola tersebut dinamakan kulit penyu atau tortoiseshell dimana kucing. Sedangkan sebutan blacu atau calico ialah kucing yang memiliki bercak putih. Sekarang, tentunya anda tidak bingung lagi akan warna bulu anak kucing yang berbeda dari induknya. Sebab, ada factor-faktor tertentu yang mempengaruhinya.
Baca juga: