redaksi

Mengapa Anak Selalu Salah Dimata Orang Tua? Ternyata Ini Alasannya

Setiap anak di dunia ini sudah dituntut untuk selalu menghormati orangtua. Orang tua kerap kali menasihati anak-anak mereka untuk menjadi anak yang baik, rajin, berbakti, dan pandai. Sehingga, semua hal yang dilakukan anak terasa selalu salah di mata orang tua. Untuk mengetahui mengapa anak selalu salah dimata orang tua, simak ulasan di bawah ini.

Alasan Kenapa Anak Selalu Salah di Mata Orangtua

  1. Cara Berpikir yang Berbeda

Perlu diketahui bahwa cara berpikir, perilaku, dan kepercayaan ialah hal yang cukup penting diperhatikan dalam mendidik anak. Anak memang wajib mengetahui pengetahuan dan pengalaman yang sama seperti orangtuanya. Akan tetapi, sangat penting disadari bahwa tidak ada anak yang 100% sama dengan orangtuanya.

Mungkin anak tidak akan hidup dengan cara yang sama seperti orangtuanya. Ia juga tidak ingin diberi tahu segalanya sehingga ia perlu belajar melatih dirinya sendiri meskipun menyakiti dirinya secara fisik ataupun emosional. Hal inilah yang membuatnya bebas dari indoktrinasi dan menjadi seseorang yang berpikir kritis.

  1. Gagasan yang Dinilai Sempurna

Tidak ada orang tua yang selalu benar sepanjang waktu. Meskipun dirasa menanamkan gagasan yang sempurna, tidak ada satu orang di dunia ini yang benar-benar sempurna dalam membeli sebuah gagasan. Sebab, setiap orang dapat membuat kesalahan tidak hanya anak tetapi juga bisa orang tua.

Bahkan, orangtua belum memahami betapa berbedanya dunia dengan zaman sekarang, dulu, dan saat anak menjadi dewasa nanti. Dengan begitu, tidak ada salahnya juga anak perlu mendengar nasihat orangtua karena merekalah yang memiliki pengalaman lebih banyak daripada anak.

  1. Orangtua Merasa Lebih Unggul

Beberapa kasus menemukan adanya orangtua yang memiliki gangguan kepribadian narsistik atau rasa diri yang lebih unggul. Hal inilah yang membuat mereka menganggap dirinya lebih unggul daripada orang lain tidak terkecuali anaknya. Sebab, gangguan ini membuat orangtua merasa selalu benar sehingga tidak ada ruang bagi mereka untuk berdiskusi yang sehat.

Terlebih lagi, gangguan ini membuat anak tidak diperkenankan menyampaikan pendapat kecuali jika pendapat anak mirip atau sama dengan orangtua. Setiap perbedaan pendapat antara orangtua dan anak hanya bisa dihilangkan dengan hukuman atau omelan. Bisa dibilang bahwa pendapat anak dapat diubah sesuai pendapatnya sehingga anak merasa bahwa pendapatnya tidak bernilai.

  1. Orangtua Belum Memahami Anak

Kegiatan apa saja yang dilakukan oleh anak ialah kewajiban yang harus dilakukan oleh orangtua. Dengan begitu, orangtua memahami bagaimana tumbuh kembang anak sambil memastikan bahwa anak selalu dalam keadaan baik. Akan tetapi, masih banyak orangtua yang super sibuk sehingga lupa memperhatikan anak.

Kurangnya perhatian orangtua terhadap anak membuat anak kurang kasih sayang dan selalu merasa tidak mendapatkan perhatian yang cukup. Hal inilah yang membuat si buah hati selalu merasa apa yang dilakukannya salah. Terlebih lagi, saat sakit pun ia seringkali menganggap dirinya yang salah.

  1. Kurang Memahami Perasaan Anak

Setiap manusia selalu membutuhkan seseorang yang  mendengar keluh kesahnya khususnya anak. Ia juga memiliki perasaan dan masalah seperti manusia pada umumnya. Namun, seringkali setiap ia melakukan kesalahan, orangtua menyalahkannya tanpa mendengarkan penjelasan darinya.

Apa saja yang buah hati ingin utarakan sangatlah penting dan mungkin ia mengatakan hal yang benar adanya. Sebab, ia masih berada di fase belajar sehingga tegurlah dengan baik dan coba pahami perasaannya jika melakukan suatu kesalahan. Jangan pernah menilai anak dengan negative karena bisa mempengaruhi psikologisnya.

Baca juga:

Tinggalkan komentar