Prosedur Pafikotamalinau.org Melakukan Pemantauan Terapi Obat

Pemantauan terapi obat bertujuan untuk memastikan seorang pasien mendapatkan terapi yang efektif, terjangkau dan memaksimalkan efikasi. Pafikotamalinau.org menegaskan jika menatauan terapi obat harus dilakukan secara berkelanjutan. Selain itu, perlu melakukan evaluasi pada periode waktu tertentu. 

 

Tahapan Pelaksanaan Pemantauan Terapi Obat oleh Pafikotamalinau.org

Perlu melakukan pemantauan terapi obat kepada pasien pada dasarnya PAFI kota Malinau melakukan pemantauan. Sebab, adanya resiko pasien mengalami masalah berkaitan dengan obat yang dikonsumsinya. Ahli Farmasi perlu melakukan pemantauan Apakah obat yang dikonsumsi pasien berjalan efektif atau tidak. 

Faktanya tidak semua pasien harus mendapatkan pemantauan terapi obat berikut ini syarat yang harus dipenuhi pasien penerima PTO, yaitu:

  • Anak-anak, ibu hamil dan menyusui, serta orang berusia lanjut. 
  • Pasien menerima obat lebih dari 5 jenis.
  • Pasien memiliki multi diagnosis.
  • Kriteria pasien dengan gangguan fungsi ginjal. 
  • Pasien pediatri.
  • Pasien yang menerima perawatan intensif. 
  • Pasien yang menerima reaksi obat merugikan.

Ketika ahli farmasi melakukan PTO kepada seorang pasien, maka terlebih dahulu harus melakukan beberapa tahapan berikut ini:

  • Mengumpulkan Data Pasien

Pafikotamalinau.org akan mengumpulkan rekam medis pasien. Rekam medis merupakan berkas yang berisi:

  • Identitas pasien
  • Riwayat penyakit
  • Riwayat pemeriksaan
  • Penggunaan obat
  • Data tentang alergi 

Data tersebut diperoleh dari hasil wawancara dengan pasien maupun keluarganya. Seluruh data yang telah dikumpulkan tersebut kemudian dikaji untuk tahapan selanjutnya.

  • Identifikasi Terkait Obat

Selanjutnya ahli farmasi yang berada dibawah naungan organisasi ahli Farmasi Indonesia melakukan proses identifikasi berkaitan dengan obat-obatan antara lain:

  • Terindikasi, namun pasien tidak melakukan terapi. 
  • Menganalisis pasien yang mendapatkan obat, namun tidak memerlukannya. 
  • Memilih obat yang tidak tepat. 
  • Obat yang diterima pasien dosisnya terlalu tinggi atau rendah. 
  • Terjadi reaksi obat. 
  • Pasien tidak menggunakan obat karena masalah ekonomi, kebutuhan obat yang tidak tersedia, atau pasien tidak patuh.
  • Merekomendasikan Terapi Obat yang Tepat

Setelah itu barulah apoteker menentukan prioritas sesuai dengan kondisi pasien. Kemudian apoteker memberikan rekomendasi terapi obat yang tepat.

Tanggung jawab memberikan terapi obat yang tepat dilakukan oleh pafikotamalinau.org. Namun, sebelum melakukannya, ahli farmasi perlu melakukan beberapa tahapan agar merekomendasikan terapi obat yang tepat. 

Tinggalkan komentar