Alasan Kenapa Babi Haram untuk Kaum Muslim

Berdasarkan firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah [2]:173 sudah tertulis jelas bahwa diharamkan bagi kaum muslim untuk mengonsumsi darah, bangkai, daging babi, dan binatang yang tidak disembelih secara syariat. Namun, jika ditelusuri lebih dalam, ada beberapa alasan kuat yang mendukung kenapa daging babi haram dikonsumsi oleh kaum muslim. Yuk, simak alasan-alasannya berikut.

Alasan-Alasan Kenapa Daging Babi Haram Dikonsumsi oleh Kaum Muslim 

  1. Mengandung Banyak Cacing yang Membahayakan Kesehatan Jika Dikonsumsi

Jika dipandang dari segi kesehatan, dalam tubuh babi terdapat banyak cacing-cacing yang bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan. Beberapa cacing yang sudah terbukti ada dalam daging babi antara lain Clonorchis Sinensis, Fasciolopsis Buski, Trichinella Spiralis, dan Taenia Solium. Semua cacing-cacing tersebut dianggap bisa membahayakan kesehatan jika dikonsumsi oleh tubuh manusia.

  1. Adanya Infeksi Cacing Pita dalam Daging Babi

Masih terkait dengan daging babi yang mengandung cacing Taenia Solium atau cacing pita. Jika cacing masuk ke dalam tubuh, maka akan memberikan efek berupa infeksi cacing pita atau disebut juga taeniasis. Cacing yang masuk ke dalam perut manusia akan meninggalkan larva yang bisa berpindah ke dalam saluran pencernaan lain seperti usus. 

Efek yang ditimbulkan dari hal tersebut yaitu seperti perut sembelit, mual dan muntah, serta sakit perut. Lalu, bisa juga menyebabkan benjolan di bagian bawah kulit. Lebih dari itu, larva dari infeksi cacing pita ini juga bisa menyebar ke bagian tubuh yang lain seperti otot, otak, hingga mata. Tentunya fakta ini tidak bisa dipandang sebelah mata saja, maka dari itu sangat dianjurkan untuk menghindari konsumsi segala produk olahan dari daging babi. 

  1. Babi yang Terkontaminasi Bakteri

Kandungan bakteri yang ada dalam daging babi sangat perlu untuk diperhatikan. Karena kontaminasi bakteri Yersinia Enterocolitica yang sangat berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi. Maka dari itu, para ulama sudah sepakat bahwa segala macam bentuk konsumsi atas babi diharamkan. Entah itu bagian daging, lemak, hingga kulitnya. 

  1. Pemicu Penyakit Kanker

Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) juga menemukan bahwa konsumsi produk olahan daging babi seperti ham, bacon, dan sosis bisa menyebabkan resiko terjangkit penyakit kanker pada tubuh. Lebih tepatnya, jika secara rutin mengkonsumsi setidaknya 50 gram daging babi setiap hari, bisa memicu tubuh terjangkit kanker kolorektal. 

  1. Tidak Ada Kelenjar Keringat pada Babi

Babi adalah binatang yang memiliki kelenjar keringat. Yang berarti bahwa binatang ini tidak bisa mengeluarkan racun atau kotoran yang ada di dalam tubuhnya melalui keringat. Dampaknya, racun dan kotoran tersebut akan tetap ada di dalam tubuhnya. Maka dari itu, banyak pakar kesehatan yang menilai bahwa daging babi merupakan daging dengan tingkat kandungan racun dan kotoran yang tinggi daripada daging lainnya.

  1. Kandungan Nutrisi yang Patut Dipertanyakan

Kandungan nutrisi dalam daging babi patut dipertanyakan karena pola makan binatang ini yang cenderung tidak higienis. Babi sendiri dikenal sebagai omnivora, tidak hanya memakan tumbuhan namun juga hewan lainnya. Bahkan tidak jarang ditemukan bahwa babi juga mengonsumsi bayi atau hasil fesesnya sendiri. Dari pola makan tersebut, kandungan nutrisi dari daging babi tidak bisa terjamin baik.

Agama Islam sendiri tidak semata-mata melarang kaumnya untuk menghindari konsumsi daging babi tanpa alasan yang jelas. Paparan di atas sangat mendukung kenapa daging dari binatang ini tidak baik dikonsumsi, yaitu tentu saja karena mengandung banyak dampak negatif bagi tubuh. Hal ini yang kemudian mendukung pernyataan bahwa Allah SWT menjauhkan keburukan daging babi lewat hukum haram mengkonsumsinya.

Baca juga:

Tinggalkan komentar